REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Rencana penyelenggaraan Kongres Pendahuluan untuk membentuk Komite Pemilihan dinilai melanggar rekomendasi FIFA. Karena, FIFA lewat surat resminya sudah membentuk Komite Normalisasi yang salah satu fungsinya menjadi Komite Pemilihan.
Namun Yunus Nusi, direktur Persisam Samarinda yang mewakili 78 pemilik suara, mengatakan pihaknya memiliki alasan cukup kuat untuk menolak rekomendasi FIFA tersebut. "Sesuai Statuta FIFA pasal 3 ayat 2, Komite Normalisasi dalam keadaan apapun itu tidak bisa menjadi komite pemilihan. Namun, semua keputusan akan kembali pada hasil Kongres Pendahuluan pada 14 April nanti," katanya.
Komite Normalisasi (KN) memutuskan untuk menggelar Kongres Pendahuluan pada 14 April nanti. Kongres tersebut diadakan untuk mengakomodir keinginan 78 pemilik suara yang telah mengadakan Kongres PSSI di Pekanbaru pada 26 Maret lalu.
Keputusan tersebut disampaikan Ketua Umum Persebaya Surabaya, Wisnu Wardhana, seusai sejumlah perwakilan 78 pemilik suara mengadakan pertemuan tertutup dengan Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, di kantor PSSI, Jakarta, Senin (11/4) sore.
"Kami telah meminta pak Agum Gumelar sebagai ketua Komite Normalisasi untuk segera menyelenggarakan Kongres Pendahuluan," ujar Wisnu.