REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Forensik Mabes Polri memeriksa DNA jasad pelaku bom bunuh diri yang terjadi di masjid Al Dzikro Mapolres Cirebon pada Jumat (15/4). "Kita saat ini sedang melakukan pemeriksaan DNA terhadap pelaku," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Musaddeq di Rumah Sakit Polri Dr Sukamto, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku. Selain itu juga telah dilakukan otopsi dengan mengumpulkan data di antaranya sidik jari dan gigi. "Data medis yang merupakan ciri khusus dikumpulkan. Kita juga menggunakan 'data base' DNA dan sidik jari yang ada di INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) Polri," kata Musaddeq.
Ia mengatakan, Tim Forensik Mabes Polri melaksanakan itu semua dengan "Scientific Crime Investigation". "Kita melaksanakan semua berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki," kata Musaddeq.
Adapun ciri-ciri pelaku tersebut adalah seorang laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, tinggi badan 180 centimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning. Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.