Sabtu 16 Apr 2011 12:10 WIB

Polri Periksa DNA Pelaku Bom Bunuh Diri Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Forensik Mabes Polri memeriksa DNA jasad pelaku bom bunuh diri yang terjadi di masjid Al Dzikro Mapolres Cirebon pada Jumat (15/4). "Kita saat ini sedang melakukan pemeriksaan DNA terhadap pelaku," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokes) Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Musaddeq di Rumah Sakit Polri Dr Sukamto, Kramat Jati, Jakarta, Sabtu.

Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku. Selain itu juga telah dilakukan otopsi dengan mengumpulkan data di antaranya sidik jari dan gigi. "Data medis yang merupakan ciri khusus dikumpulkan. Kita juga menggunakan 'data base' DNA dan sidik jari yang ada di INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprints Identification System) Polri," kata Musaddeq.

Ia mengatakan, Tim Forensik Mabes Polri melaksanakan itu semua dengan "Scientific Crime Investigation". "Kita melaksanakan semua berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki," kata Musaddeq.

Adapun ciri-ciri pelaku tersebut adalah seorang laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, tinggi badan 180 centimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning. Hasil dari forensik lain adalah pada wajah memiliki jenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement