Senin 18 Apr 2011 10:41 WIB

Rusuh Suriah Kembali Telan Korban

Red: cr01
Grafiti jalanan
Foto: AP
Grafiti jalanan "Bubarkan Rezim" di sebuah jalan kota Baniyas, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Setidaknya lima orang dilaporkan tewas, Ahad (17/4) di tengah protes terbaru di sebuah kota dekat Homs, Suriah. Namun identitas mereka yang tewas masih belum jelas. Sumber pemerintah Suriah mengatakan, dua polisi tewas di kota Talbisah, sementara laporan lainnya menyatakan pengunjuk rasa telah dibunuh.

Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa seorang polisi tewas di Talbisah ketika sekelompok penjahat bersenjata melepaskan tembakan pada personil keamanan. Dikatakan sebuah unit militer membalas tembakan tersebut dan menewaskan tiga anggota kelompok bersenjata dan melukai 15 orang lainnya.

“Seorang polisi bernama Ahmad al-Ahmad menjadi martir dan 11 aparat keamanan terluka pada hari Ahad ketika sekelompok penjahat bersenjata menembaki mereka di kota Talbisah dekat Homs,” demikian laporan SANA.

Sumber resmi di Departemen Dalam Negeri mengatakan kelompok bersenjata melepaskan tembakan secara acak, meneror warga dan memotong jalan umum, sementara aparat kepolisian tak bersenjata menjaga ketertiban.

Setelah jalan raya Homs-Hama-Aleppo terputus di daerah dekat kota Talbisah oleh kelompok-kelompok kriminal bersenjata yang meneror warga sipil tak berdosa, kesatuan militer dikerahkan ke daerah itu untuk mengakhiri kejahatan kelompok bersenjata dan mencegah mereka memblokade jalan raya.

Setelah unit keamanan mendekat, anggota kelompok kriminal bersenjata yang bertahan di bangunan dekat jalan raya melepaskan tembakan dan langsung dibalas. Hasilnya, 3 anggota kelompok bersenjata tewas dan 15 lainnya terluka. Sedangkan di pihak militer Suriah, 5 personil tentara terluka.

Sebelumnya, sekitar 300 pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan di selatan kota Suweida. Saksi mata mengatakan, mereka diserang dan dipukuli oleh para pendukung pemerintah. "Para pengunjuk rasa duduk di alun-alun, meneriakkan slogan-slogan menuntut kebebasan politik. Setelah beberapa menit, orang-orang dalam pakaian sipil menyerang mereka,” kata Mazen Darwish, seorang aktivis di Damaskus kepada Al-Jazirah.

Demonstrasi terbaru di Suriah terjadi sehari setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad berjanji akan mencabut undang-undang darurat dalam beberapa pekan mendatang. Ia juga menjanjikan sejumlah reformasi lain.

sumber : SANA/Al-Jazirah
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement