Senin 18 Apr 2011 16:14 WIB

Netanyahu: Musim Semi Arab Bisa Jadi Musim Dingin

Red: cr01
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri negara pendudukan Israel Benyamin Netanyahu mengatakan "musim semi Arab" yang tercermin dalam revolusi yang mengguncang Timur Tengah bisa menjadi “musim dingin Iran” akibat manipulasi Teheran.

Dalam menanggapi pertanyaan tentang posisinya dalam pemberontakan populer yang terjadi di beberapa negara Arab, Netanyahu  mengatakan dunia Arab berada dalam bahaya dimanipulasi oleh Republik Islam Iran.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan kantor berita, AFP, Ahad (17/4,), Netanyahu mengatakan protes yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyapu melalui Timur Tengah dan Afrika Utara bisa menjadi “musim dingin Iran”.

Ia mengungkapkan ketakutannya tentang  eksploitasi Teheran dalam kejadian terkini di Timur Tengah dan pengalaman Revolusi Islam di Iran pada 1979. "Ini telah terjadi di Iran dan bisa terjadi di  tempat lain. Dalam periode kekacauan, kelompok Islam yang terorganisir dapat menguasai negara," ujarnya.

Netanyahu menambahkan, sejauh ini Iran mendominasi setengah dari masyarakat Palestina, dengan perantaraan Hamas. Namun tak butuh waktu panjang menanti kejatuhan Hamas.

Sejak pecahnya revolusi Arab, Israel mengklaim bahwa ada organisasi atau sekutu dekat rezim di Teheran yang ingin memanfaatkan situasi untuk mendapatkan kekuasaan atau pengarukh besar. Israel menganggap Iran sebagai ancaman utama karena dukungan mereka untuk Hizbullah di Lebanon dan gerakan Hamas Palestina.

sumber : Al-Islam Al-Yaum
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement