REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Perwakilan kelompok 78, Usman Fakaubun, meminta Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar, mundur seandainya tidak bisa menjalankan amanah FIFA untuk menyelenggarakan kongres. Usman menyayangkan sikap Agum yang hanya menjalankan surat edaran FIFA tanpa berpijak pada Statuta FIFA, Standar Electoral Kode, dan Statuta PSSI.
"Kalau Agum tidak bisa melaksanakan keputusan FIFA, maka sebaiknya ia mundur sebagai ketua Komite Normalisasi," ujar Usman saat dihubungi Republika pada Selasa (26/4).
Usman dan sejumlah Komite Pemilihan (KP) seperti Harbiansyah Hanafiah dan Wisnu Wardhana sebelumnya telah mendatangi kantor PSSI untuk meminta Agum mengadakan rapat pleno Komite Normalisasi. Mereka memberi waktu 1x24 jam kepada Agum untuk mengadakan rapat tersebut. Namun, sejauh ini belum ada respons dari Agum.
"Sebagai ketua Komite Normalisasi, Agum tidak memiliki kewenangan untuk melakukan veto. Segala keputusan harus melalui melalui voting. Namun, apakah hal itu sudah dilakukan Agum atau belum kami belum tahu," kata Usman yang juga merupakan sekretaris umum PSSI Pengprov Papua tersebut.
Usman menyatakan pihaknya tengah berupaya untuk melakukan lobi-lobi khusus ke FIFA untuk mempertanyakan mengapa nama George Toisutta dan Arifin Panigoro digugurkan oleh FIFA tanpa alasan yang jelas. Namun demikian, kelompok 78 tidak akan membuat komite tandingan serta akan tetap mengikuti kongres pada 20 Mei.