REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kelompok 78 memberi penanawaran sebanyak tiga hal untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi baru-baru ini. Pertama, mengikuti Komite Normalisasi yang berpegangan pada instruksi FIFA sesuai surat keputusan mereka pada 4 April dan 21 April.
"Ada keuntungan dan kerugiannya, untungnya Indonesia tidak akan terkena sanksi FIFA. Namun, ruginya pendukung George dan Arifin tidak senang," ujar juru bicara George Toisutta dan Arifin Panigoro.
Halim Mahfudz, pada acara pertemuan antara kelompok 78 dengan George dan Arifin di Hotel Sultan, Rabu (27/4). Kedua, kelompok pendukung akan tetap mencalonkan George Toisutta dan Arifin Panigoro sampai pemilihan.
Hasilnya nantinya di kongres mereka akan terpilih menjadi Ketua umum dan Wakil. "Plusnya pendukung senang, tapi ketua dan wakil yang terpilih akan ada beban, untuk menjelaskan dan menunjukkan kinerja. Tapi minusnya akan ada sanksi dari FIFA serta serangan-serangan dari pihak yang tidak suka dari dalam maupun luar negeri. Jika ini terjadi akan ada perang media nantinya," kata Halim.
Pilihan ketiga, menempuh jalur hukum, dimana para pendukung mengajukan banding ke arbitrase olah raga internasional (CAS) di Laosan. "Positifnya, belum tau apa yang akan didapatkan, namun orang akan merasa haknya sudah disalurkan lewat arbitrase. Tapi, minusnya makan waktu panjang dan pasti akan sangat mungkin terkena sanksi," kata Halim.
Ketiga keputusan ini akan ditawarkan kepada George dan Arifin malam ini juga. Apa yang nanti akan dipilih itu yang akan disepakati. "Pokoknya pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan yang akan dibawa," tambah Halim.