REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP--Orang tua salah satu tersangka bom buku ingin menemui anaknya, Watono alias Anton (22), yang saat ini ditahan di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) Jakarta. Saat ditemui wartawan di rumahnya, Grumbul Pengasinan RT 03 RW 1, Dusun Purwasari, Desa Sidasari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Jumat, Samin Suradji (46) dan Satiyah (45) menyatakan keinginan mereka untuk bertemu anak mereka, Watono, yang ditahan di Mabes Polri.
"Kami ingin mengetahui kondisi Watono karena sejak ditahan, dia belum pernah menghubungi keluarga. Kami juga ingin tahu, apa kesalahan dia sebenarnya sehingga bisa ditahan," kata Samin Suradji. Menurut dia, keluarga sempat mencoba menghubungi Watono melalui telepon seluler pada hari Kamis (21/4) pekan lalu.
Akan tetapi, kata dia, telepon tersebut tidak ada yang menjawab. "Hari Kamis (21/4), saya telepon tapi tidak diangkat. Besoknya saya telepon lagi tapi sudah tidak 'nyambung'. Tidak tahu apa HP ketinggalan di kontrakan apa bagaimana," kata Satiyah.
Bahkan, kata dia, keluarga juga telah berusaha mencari keberadaan Watono tetapi upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena mereka tidak tahu tempat penahanan anaknya. Terkait penangkapan terhadap Watono, dia mengatakan, kabar tersebut pertama kali diketahui oleh Rasiman (saudara Watono) sesaat setelah penggerebekan oleh petugas. "Kami terus terang terkejut dan tidak menyangka kalau anak saya yang pendiam bisa berbuat seperti itu," katanya.