REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Iran, Senin, menyatakan kematian Osama bin Laden telah menghilangkan alasan apa pun bagi Amerika Serikat dan sekutunya untuk menggelar pasukan di Timur Tengah dengan dalih memerangi terorisme.
"AS dan sekutunya tak punya alasan lagi untuk menggelar pasukan di Timur Tengah dengan dalih memerangi terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di Teheran Ramin Mehmanparast, sebagaimana dikutip jejaring saluran berbahasa Inggris di Iran, Press TV.
Ia mengatakan Iran berharap perkembangan itu akan membantu mewujudkan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut. Ditambahkannya, kebijakan Iran lah untuk dengan keras mengutuk terorisme di seluruh dunia.
Sementara itu Pemerintah Otonomi Palestina, yang didukung Barat, menyambut baik tewasnya Osama bin Laden, sedangkan mitra barunya dalam pembagian kekuasaan, HAMAS, mencela serbuan oleh pasukan AS tersebut.
"Terbebas dari Osama bin Laden bagus buat upaya perdamaian di seluruh dunia tapi yang penting ialah mengatasi jalur dan metode --metode kekerasan-- yang diciptakan dan didorong oleh Osama bin Laden dan yang lain di dunia," juru bicara Pemerintah Otonomi Palestina Ghassan Khatib.
Dalam kesempatan lain Ismail Haniyah, pemimpin pemerintah HAMAS di Jalur Gaza, menyebut Osama bin Laden syahid. "Kami mengutuk pembunuhan itu dan pembunuhan seorang pejuang suci Arab," kata Haniyah kepada wartawan. "Kami menganggap ini sebagai berlanjutnya kebijakan Amerika, yang dilandasi atas penindasan dan penumpahan darah orang Muslim dan Arab."
HAMAS, yang dikategorikan oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai "kelompok teroris" sehubungan dengan aksi kerasnya terhadap Israel, dijadwalkan menandatangani kesepkatan persatuan pekan ini di Kairo, Mesir, dengan gerakan Fatah --yang lebih sekuler pimpinan Presiden Mahmud Abbas.