REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti jumlah anggota NII di Indonesia. Namun, crisis center NII, Sukanto yang juga mantan anggota NII memperkirakan jumlahnya sudah mencapai ribuan. “Yang langsung saya lihat pada 2007, ada 181 ribu orang. Di jakarta 151 ribu. Mungkin sekarang sudah meningkat. Tapi data riilnya saya tidak tahu,” katanya, Rabu (4/5).
Ia membenarkan focus perekrutan kader NII berada di Pulau Jawa. NII yang sekarang ada pun telah pecah menjadi lima faksi besar dan ada satu faksi di Malaysia. Mereka terus hidup dan berkembang untuk memperkuat jaringan.
"Ini kan muncul karena masalah keyakinan keagamaan, kedua cara pandang tentang ideologi mereka yang melihat soal keyakinan yang harus diterapkan atau tidak,” katanya. Pada dasarnya, tak ada target tertentu untuk merekrut anggota karena semua orang bisa menjadi bagian dari mereka.
Namun, diakuinya, kebanyakan dari calon anggota direkrut saat masih di jenjang akhir sekolah, yakni kelas 3 SMA. Alasannya, supaya mereka menyebar di perguruan tinggi. Sebelum ‘disebar’ pun, calon anggota itu harus dibaiat di Jakarta dan kemudian dikembalikan ke masing-masing wilayah. Terlebih lagi mahasiswa ataupun pelajar telah menjadi orientasi utama.
Karena, secara ekonomi mereka mampu menjadikan orang tua sebagai fasilitator keuangan atas nama pendidikan. Selain itu, mereka pun bisa memiliki jaringan yang lebih luas dan banyak untuk merekrut teman sejawatnya.