REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Tim Gegana Datasemen C Kompi II Madiun, Polda Jatim, akhirnya meledakan sebuah tas berwarna biru mencurigakan yang ditemukan di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Jalan Raya Madiun-Surabaya tepatnya di Desa Nglames, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Kamis.
Guna menghindari kerusakan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), tim Gegana Datasemen C Kompi II Madiun, Polda Jatim, meledakan tas diduga bom tersebut di sebuah lahan kosong yang berada di belakang SPBU.
Meski telah dijinakkan dengan diledakkan, namun petugas kepolisian belum dapat memastikan, apakah tas tersebut berisi bahan berbahaya atau bukan.
"Hasil sementara belum diketahui, apakah benda tersebut berisi bahan berbahaya atau tidak. Namun, yang jelas bukan bom. Meski demikian, kami belum dapat menentukan jenis dan bahannya karena masih dalam penyelidikan petugas," kata Wakapolres Madiun Kompol Agoes Irianto, di lokasi kejadian.
Menurut dia, saat diperiksa oleh petugas dengan menggunakan alat pendeteksi logam, tas tersebut mengeluarkan suara. Tas yang telah diledakkan tersebut kemudian dibawa ke Markas Komando Brimob setempat guna proses urai.
Tas mencurigakan tersebut awalnya ditemukan oleh petugas SPBU yang bernama Didik. Diduga, tas tersebut merupakan milik seseorang yang tidak dikenal saat mengisi bahan bakar jenis premium.
"Tadi sekitar pukul 09.00 WIB ada dua orang, laki-laki dan perempuan yang naik (sepeda) motor mengisi bahan bakar. Setelah ngobrol sebentar, saya baru sadar kalau tas mereka tertinggal," ujar Didik di lokasi kejadian.
Dalam percakapan singkatnya, dua orang konsumen tersebut mengaku dalam perjalanan ke Yogyakarta. Keduanya mengaku dari Pare, Kediri.
Ditunggu hingga pukul 12.00 WIB, tas tersebut tidak diambil kembali. Takut isinya bahan berbahaya, Didik akhirnya melapor ke pengawas SPBU dan berlanjut ke mapolsek setempat. Ia takut karena saat ini sedang marak isu bom.
Setelah diledakkan, SPBU yang sebelumnya ditutup untuk umum, akhirnya dibuka kembali sekitar pukul 15.15 WIB. Warga yang penasaran, terlihat memadati sekitar lokasi karena penasaran dan ingin melihat. Arus lalu lintas Madiun-Surabaya sempat terganggu hingga beberapa jam.