REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro (GT-AP) yang tetap berharap lolos pada bursa calon Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 diharapkan bisa menjalankan saran yang diberikan oleh ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar.
Saran yang disampaikan pada seminar sepakbola dengan tema "Mau Dibawa Kemana Sepak Bola Indonesia" di Wisma ANTARA Jakarta, Jumat (6/5), itu berupa tiga hal. Semuanya relevan untuk dilaksanakan.
Saran pertama adalah membentuk tim khusus yang bertugas melakukan banding ke FIFA untuk melakukan lobi terkait dengan pencalonan George dan Arifin. Tim khusus ini juga bertugas menanyakan putusan FIFA yang melarang Georger dan Arifin ikut dalam bursa pemilihan. Berdasarkan putusan FIFA pada 4 dan 21 Mei lalu, empat bakal calon yang di antaranya George Toisutta dan Arifin Panigoro itu dilarang ikut dalam pencalonan baik Ketua Umum, Wakil Ketua Umum maupun Anggota Komite Eksekutif PSSI 2011-2015.
Saran kedua adalah melaporkan keputusan tersebut ke badan arbitrase atau badan peradilan olahraga dunia. Dengan memasukkan kasus pada badan arbitrase, maka mereka bisa mengetahui hasilnya dengan jelas.
"Jika semuanya tidak bisa dilakukan, maka langkah ketiga adalah menerima dengan legowo semua keputusan FIFA demi kebaikan dan kemajuan sepakbola nasional," kata Agum.
George dan Arifin saat ini masih menunggu keputusan banding yang mereka ajukan. Meskipun, Komite Normalisasi telah menyatakan bahwa bakal calon yang digugurkan itu tidak boleh mengajukan banding. Bakal calon yang dinyatakan gugur diantaranya adalah George dan Arifin. Hasil pengajuan banding akan diumumkan oleh Komite Banding pada Jumat (13/5).