REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI - Para pejabat Libya Selasa (10/5) mengatakan bahwa empat anak cedera karena terkena pecahan kaca akibat ledakan serangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di daerah Tripoli pada Senin (9/5) malam. "Dua dari anak-anak itu menderita luka serius dan kini dalam perawatan intensif di rumah sakit," kata seorang pejabat.
Pejabat-pejabat membawa beberapa wartawan asing dua kali ke permukiman Dahmani, Tripoli, untuk melihat apa yang mereka katakan sebagai akibat-akibat dari serangan NATO itu. Pada kunjungan pertama, wartawan melihat sebuah gedung perumahan komisi tinggi pemerintah untuk anak-anak yang telah hancur total. Bangunan lama kolonial itu telah rusak sebelumnya akibat digempur oleh serangan NATO pada 30 April.
Pada kunjungan kedua, wartawan melihat robohnya menara telekomunikasi yang digunakan untuk menyediakan layanan ponsel. Satu surat kabar oposisi Libya melaporkan pemberontak memimpin satu aksi perlawanan di pinggiran kota Tripoli, ibu kota Libya, setelah dipasok senjata ringan oleh personel dinas keamanan yang membelot. Seorang wartawan Reuters yang berada sekitar tiga kilometer dari daerah pemberontakan tersebut melaporkan ia tak mendengar suara tembakan.
Harian oposisi, Brnieq, melaporkan pemberontakan itu di laman Internetnya. Koran Brnieq mengutip keterangan saksi mata yang mengatakan pemberontakan menentang kekuasaan pemimpin Libya, Moamar Qadafi, berlangsung di pinggiran Tripoli. Pemrotes, katanya, sedang menyiapkan diri untuk bergerak ke arah pusat kota Tripoli.
Sementara itu, seorang pejabat pemerintah di Tripoli membantah laporan tersebut. "Suasana tenang di sana," katanya.
Libya selama dua bulan telah dilanda pemberontakan yang diilhami oleh peristiwa serupa di Tunisia dan Mesir.
Pemberontak menguasai kota Benghazi dan beberapa kota kecil di bagian timur negeri tersebut. Sementara, pemerintah menguasai ibu kota dan kota besar lain.