REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Kaum perempuan di Arab Saudi beraksi. Mereka menolak larangan perempuan untuk menyetir mobilnya sendiri. Mereka mengimbau perempuan Saudi untuk turun, turun ke jalan dengan menyetir mobil mereka pada 17 Juni mendatang.
Kelompok protes ini adalah Women 2 Drive. Mereka menegaskan ingin menghapus stigma sosial perempuan di Arab Saudi. Mereka menilai perempuan mengendari mobil tidak menyalahi hukum apapun di Arab.
Juru bicara Women 2 Drive Manal Al Sharif mengatakan inisiatif aksi ini datang dari mahasiswi jurusan Islamic Studies Universitas Raja Faisal, Bahia Al Mansour. Bahia kesulitan transportasi untuk kuliah. Ia kerap gagal di ujian kuliah gara-gara sukar datang ke kampus.
Manal mengatakan secara statistik saat ini ada dua juta perempuan yang bekerja di Arab Saudi. Bersamaan dengan itu, hanya ada 750 ribu supir yang bisa disewa.
Saat ini, gerakan Women 2 Drive cukup aktif di laman jejaring sosial. Mereka membuka akun Facebook dan Twitter mendapat dukungan dari 4.700 pemilik akun Facebook lainnya dan 2.300 pengikut di Twitter.
Manal mengatakan, banyak perempuan di Saudi kaget bahwa ternyata tidak ada aturan hukum yang melarang mereka mengendarai mobil. Karena selama ini, seakan-akan mereka dilarang 'negara' untuk menyetir sendiri. "Tidak ada masalah kok dengan perempuan menyetir mobil," kata dia.
Dalam satu survei online yang dilakukan Women 2 Drive terbukti 84 persen responden (dari total 1.239 responden) setuju dan mendukung perempuan Saudi menyetir mobil sendiri.
"Kaum perempuan akan berubah, lantas masyarakat akan berusaha memahami gerakan yang kami lakukan ini. Kami harus berubah. Kalau Anda menunggu untuk berubah tapi tidak melakukan apapun, tidak akan ada yang berubah," kata Manal.