Selasa 24 May 2011 23:42 WIB

Netanyahu Pidato di Depan Kongres AS, Bilang Israel Tolak Kepulangan Jutaan Pengungsi Palestina

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS, Selasa malam.
Foto: AP
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS, Selasa malam.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berpidato di depan Kongres AS, Selasa malam. Dalam pidatonya yang berapi-api itu, Netanyahu menegaskan sikap Israel terhadap perdamaian di Timur Tengah.

Ia mengatakan, Israel siap berdamai dengan Palestina dan melakukan kompromi yang 'menyakitkan' bagi Israel. Namun, Netanyahu juga mengatakan tidak akan setuju terhadap perjanjian apapun yang mengancam keamanan Israel maupun identitas Israel sebagai negara Yahudi.

Netanyahu mengatakan, Israel ingin dan membutuhkan perdamaian. Tapi Israel tidak ingin kembali pada perbatasan sebelum perang 1967, yang diusulkan Presiden AS Barack Obama.

Netanyahu kemudian mengulang lagi pernyataannya bahwa Israel menolak kepulangan kembali jutaan pengungsi Palestina dan keluarganya di tanah Israel. Dia menegaskan, Jerusalem yang saat ini diklaim Israel dan Palestina sebagai ibu kota negara, tidak dapat dibagi dua.

Netanyahu juga mengatakan Israel tidak akan bernegosiasi dengan teroris. Ia menganjurkan agar Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, membatalkan kesepakatan pemerintahan bersamanya dengan Hamas.

"Israel harus sangat berhati-hati soal ini, agar tidak terulang lagi holocaust dan pembantaian," kata dia."

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement