Kamis 26 May 2011 21:24 WIB

Obama-Cameron: Qaddafi Harus Turun

Obama-Cameron
Foto: bbc.co.uk
Obama-Cameron

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Presiden Amerika Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, operasi militer di Libya akan berlanjut hingga pemimpin Moammar Gaddafi berhenti menyerang warga sipil dan menyerahkan kekuasaan.

Berbicara di London hari Rabu dalam konferensi pers bersama, Presiden Obama mengatakan tekanan terhadap Gaddafi tidak akan mengendur. Presiden Obama kemudian mengatakan dalam pidatonya di depan parlemen Inggris bahwa Amerika, Inggris dan sekutu-sekutu mereka “menghentikan pembantaian di Libya” dan tidak akan bersikap lunak sebelum yang disebutnya “bayangan tirani” berakhir.

Perdana Menteri David Cameron mengatakan Inggris akan mempertimbangkan sejumlah pilihan guna meningkatkan tekanan pada Gaddafi. Presiden Obama mengatakan ia yakin upaya NATO di Libya kelak akan berhasil melemahkan pasukan pro-Gaddafi, tetapi mengatakan prosesnya akan lambat namun pasti. Kedua pemimpin mengatakan tujuannya adalah agar warga Libya dapat menentukan masa depannya sendiri.

Menyinggung seluruh perubahan politik yang melanda Timur Tengah dan Afrika Utara, Presiden Obama – dalam pidato di depan parlemen Inggris – mengatakan Amerika dan Inggris berdiri di sisi orang-orang yang sejak lama ingin merdeka.

Presiden Obama menandaskan lagi peran kepemimpinan Amerika dan Inggris di dunia, dengan mengatakan kedua negara akan tetap “sangat diperlukan” menuju abad yang lebih damai, makmur dan adil. Ia menolak pemikiran bahwa bangkitnya negara-negara yang ekonominya baru menguat seperti Tiongkok, India dan Brazil berarti menurunnya pengaruh Amerika dan Eropa.

sumber : voanews
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement