Kamis 26 May 2011 21:29 WIB

Buron Penjahat Perang Serbia, Ratko Mladic, Tertangkap

Ratko Mladic
Foto: AP
Ratko Mladic

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Serbia, Boris Tadic, mengatakan penjahat perang sekaligus buronan internasional, Ratko Mladic, telah ditahan. Boris menambahkan intelijen Inggris dan Amerika telah membantu dalam operasi penangkapan Mladic,

"Pagi hari ini, kita telah menangkap Ratko Mladic. Proses Ekstradisi telah dilakukan," ujarnya.

Media Serbia melaporkan bahwa tersangka selama ini hidup dalam penyamaran dengan nama Milorad Komadic.

Uni Eropa mengatakan, mereka memiliki semua alasan untuk meyakini bahwa Mladic telh ditahan. Selama ini EU mempertaruhkan keanggotaan Serbia dengan penahanan Mladic.

UE menegaskan Serbia harus menahan Mladic, dibawa ke pengadilan perang PBB karena praktek genosida yang ia lakukan selama perang dengan Bosnia, bila Serbia ingin bergabung dengan Uni Eropa.

Mladic berada dalam pelarian sejak 1995, ketika ia dituduh sebagai dalang pembantaian Muslim Srebrenica. Ia didakwa atas kejahatan genosida--pembantaian ras-, kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran hukum perang.

Lama dicurigai ia tinggal di Serbia, di mana banyak orang masih menanggapnya sebagai sosok pahlawan dan pembela hak-hak Serbia selama konflik 1992-1995.

Dua tahun lalu, cuplikan video menampilkan Mladic hidup bebas di negara itu, menikmati waktu di sebuah resor ski dan menari dalam acara pesta pernikahan.

Penuntut Umum Pengadilan Internasional, Serge Brammertz, mengatakan penangkapan buronan masa perang adalah tanggung jawab terbesar Serbia.

Dibawah komando Mladic, Tentara Republika Srpska membunuh lebih dari 8.000 lelaki dan bocah Bosnia dalam pembantaian Srebrenica pada Juli 1995.

Antara April 1992 dan Februari 1996, tentara Serbia melakukan pengepungan terhadap penduduk Sarajevo dan membunuh sekitar 10.000 orang kurang dari tiga hari.

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement