REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan akan melakukan kalkulasi ulang posisi partainya di Setgab. Sebab, dalam survey yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia (LSI), jika dilakukan pemilu saat ini, maka Golkar berada di urutan ketiga setelah Partai Demokrat (PD) dan PDIP.
"Kami membahas posisi di koalisi. Kami akan menghitung kembali dan kalkulasi peran politik kami terutama di dalam setgab. Tapi per hari ini, masih terikat kontrak koalisi,” katanya, Senin (30/5).
Salah satu faktor pendukung kalkulasi itu yakni suara Partai Golkar yang dinilai stagnan. Hanya saja, ia masih optimis survey itu belum sepenuhnya mewakili kenyataan. Sebab, dalam survey itu tak diberikan penjelasan mengenai data suara pemilih, apakah benar-benar pemilih baru atau pemilih lama yang berpindah haluan.
Ia masih menyakini para pemilih Partai Golkar, merupakan pemilih yang loyal. Hal yang menurutnya menarik, fakta lain yang menyatakan tren PD yang mengalami penurunan dan PDIP yang cenderung naik. "Yang menarik, dua-duanya merupakan pimpinan partai oposisi dan partai koalisi. Nah kok bisa Golkar tidak dapat cipratan dari perubahan peta politik ini," cetus Priyo.
Atas dasar ini pula, Partai Golkar akan mengkalkulasi apakah keberadaan di koalisi menguntungkan tidak untuk pemilu di 2014. Tetapi, ia meminta agar hal ini tidak disalahartikan. Sebab, semua partai, lanjut dia, pasti memiliki misi untuk menjadi pemenang pemilu.
Dalam survey LSI, disebutkan, PD masih tetap unggul dibanding lawan politiknya yakni 18,9 persen suara. Disusul PDIP (16,7), Golkar (12,5), PKB (4,5), PKS (4,1), PPP (4), Gerindra (2,9), PAN (2,4), Hanura (0,9). Sisanya, yakni 29,6 persen tidak memilih.
Survei dilakukan pada 1.220 responden acak di seluruh Indonesia. Survei dilakukan lewat wawancara langsung dan setiap nara sumber telah berusia 17 tahun, atau sudah menikah. Margin of error sebesar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.