REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Petugas Kepolisian Sektor Metropolitan (Polsektro) Tanah Abang, Jakarta Pusat, memeriksa pengirim peti mati kepada sejumlah media massa. Di antara mereka yang diperiksa adalah CEO perusahaan marketing Buzz & Co, Sumardy dan beberapa karyawannya.
"Polisi telah mengamankan Sumardy dan beberapa karyawannya untuk menjalani pemeriksaan," kata Kepala Biro Operasi Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sujarno saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.
Sujarno mengatakan pihak kepolisian mengambil langkah hukum kepada Sumardy terkait pengiriman paket peti mati kepada sejumlah perusahaan berdasarkan laporan dari surat kabar harian The Jakarta Post dan Kompas.com.
Sementara itu, empat karyawan Sumardy, yakni Teddy, Yosep, Viktor dan manajer proyek, Mellyna menjalani pemeriksaan di Polsek Metro Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Keempat karyawan Sumardy diduga berperan sebagai kurir yang mengirimkan paket peti mati kepada beberapa pimpinan perusahaan media massa.
Selain mengamankan Sumardy dan empat karyawannya, petugas kepolisian juga menyita satu unit mobil ambulans bernomor polisi B-8392-YU yang diduga digunakan untuk mengirim paket peti mati.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan media massa nasional mendapatkan kiriman paket peti mati Senin (6/6).
Media massa nasional yang mendapatkan kiriman paket peti mati, yakni Detik.com, Kompas.com, Okezone.com, koran harian berbahasa Inggris The Jakarta Post, Tempo, media televisi ANTV dan RCTI.
Pengirim mencantumkan nomor seri bertuliskan "Rest In Peace" dengan nama perusahaan jasa pengiriman bernama "Rest in Peace Soon" beralamat di Unit 166 Jalan Asia Afrika Pintu IX, Senayan, Jakarta 10270.
Pengirim juga mengirimkan paket kepada pejabat Indosat Tbk. (Bambang Pangestu), Garuda Food (Ferry Haryanto), Garda Otto (Liaurentia Iwan Pranoto) dan PT LG Indonesia (David Tjokro).
Sumardy mengakui pengiriman paket peti mati sebagai strategi memasarkan buku karyanya yang berjudul "Rest In Peace Advertising" dengan menyebarkan 100 peti mati yang disebarkan kepada pimpinan perusahaan media massa, telekomunikasi dan produk makanan.
Sumardy berencanakan menerbitkan buku karyanya itu, di Jakarta pada Senin (6/6).