Selasa 07 Jun 2011 17:40 WIB

Indonesia Usung Isu Konservasi Laut dalam Forum APEC

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia dalam forum Kerja sama Ekonomi Negara-Negara Pasifik (APEC) tetap mengusung isu perlunya konservasi laut. Menurut wakil Indonesia, Achmad Poernomo di Bali, Selasa, (7/6), konservasi diperlukan sebagai usaha menjamin ketersediaan pangan di kawasan.

"Lingkungan laut yang rusak akibat eksploitasi berlebihan bisa berakibat buruk terhadap ketersediaan pangan bagi masyarakat khususnya Indonesia karena 60 persen dari total sumber protein yang dibutuhkan masyarakat didapat dari hasil laut," ujarnya.

Dia mengatakan sumber daya laut sudah memberi keuntungan ekonomis yang substansial terhadap negara-negara anggota APEC. Namun Poernomo mengingatkan konservasi harus dilakukan untuk menjamin ketersediaan sumber daya laut itu untuk generasi yang akan datang.

Dia mengatakan Indonesia sejak tahun 1980an sudah mulai memikirkan upaya konservasi laut. Salah satunya dengan membentuk program Daerah Laut Dilindungi (MPA) yang hingga 2010 sudah mencapai luas 14 juta hektare dan terbentang dari pulau Sumatera hingga Papua.

"Untuk tahun 2020, kami menargetkan akan memiliki MPA dengan total luas 20 juta hektare. Pencapaian tersebut tidak hanya akan menjamin keberlanjutan sumber daya laut Indonesia tetapi juga membantu melindungi keanekaragaman hayati dunia" ujarnya.

Dia menambahkan dalam mengembangkan program MPA, pemerintah pusat juga melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat lokal yang dilatih untuk mengelola daerah laut yang dilindungi tersebut.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja bidang Konservasi Laut APEC, Ulises Munaylla, menyatakan dukungan terhadap isu yang diusung Indonesia tersebut. Dia mengatakan "Sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara industri dan konservasi kelautan untuk menjamin keberlangsungan ekonomi dunia sekaligus menjaga ekosistem laut".

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement