REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi penderita diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia meningkat pesat dalam 10 tahun terakhir karena pada 2000 ada 8,4 juta penderita dan meningkat jadi 21,3 juta orang tahun 2010.
"Di Asia, jumlah penyandang diabetes dalam dua dekade terakhir ini telah meningkat dua hingga lima kali lipat dan angka ini lebih tinggi dibandingkan negara-negara Barat. Sebanyak 110 juta penyandang diabetes di Asia berusia paruh baya, berbeda dengan kondisi di negara-negara Barat, penyandang diabetes sebagian besar adalah berusia lanjut," papar Dr dr Budiman Widjojo SpPD dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Data WHO tahun 2000 juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan penderita diabetes terbanyak keempat di dunia setelah India (31,7 juta), China (20,8 juta) dan Amerika Serikat (17,7 juta).
Sementara itu, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, tiga daerah di Indonesia memiliki tingkat prevalensi diabetes diatas 1,5 persen yaitu Aceh, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
Budiman menyebut tingginya angka prevalensi itu antara lain dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat seperti banyak mengkonsumsi makanan tidak sehat seperti gorengan, makanan cepat saji atau makanan lain yang kadar gulanya tinggi.
Sementara itu, tingkat kepedulian masyarakat Indonesia terhadap diabetes masih dirasa rendah karena masih banyak pasien datang dengan kasus komplikasi kronis.
Selain itu, penyakit DM adalah penyakit yang diturunkan secara genetik sehingga masyarakat diharapkan untuk melakukan skrining terhadap keluarga untuk kemungkinan adanya diabetes dan dapat melakukan tindakan pencegahan yang dibutuhkan.
"Tindakan preventif dari awal adalah yang terbaik karena bila sudah terjadi komplikasi kronis akan berdampak pada faktor sosial, ekonomi dan psikologis yang buruk," kata Budiman.