REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sekretaris FPKB, Hanif Dhakiri, menilai rakyat Indonesia memerlukan jaminan agar Kongres lanjutan PSSI bisa berlangsung kondusif dan menghasilkan kepengurusan baru. Mungkin pakta integritas bisa menjadi jaminannya.
Pakta integritas itu melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI/KOI, Komite Normalisasi PSSI dan para pemilik suara di kongres PSSI mendatang. Menurut Hanif, Kongres PSSI mendatang adalah kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menyelesaikan kemelut PSSI melalui mekanisme kongres. Jika gagal, secara otomatis FIFA akan menjatuhkan sanksi kepada PSSI.
"Ini kesempatan terakhir sehingga harus berhasil. Kalau sampai gagal, sejatinya bukan FIFA yang menghukum kita, tapi kita sendiri yang menghukum,'' katanya. ''Dua kali sudah FIFA kasih kesempatan. Kalau yang terakhir juga gagal, berarti salah kita kalau di-suspend. Kita boleh dikata bebal sebagai bangsa jika itu terjadi.''
Namun demikian, Sekretaris FPKB DPR RI ini cukup optimistis kongres mendatang akan lancar dan sukses. "Setidaknya begitu yang ditegaskan oleh Pak Andi Mallarangeng, Bu Rita Subowo dan Pak Agum Gumelar. Kita percaya niat baik beliau-beliau itu. Termasuk niat baik Pak George Toisutta dan Arifin Panigoro yang didukung mereka yang menyebut diri Kelompok 78", imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Hanif, agar niat baik semua pihak itu terwujud di lapangan, dia mengusulkan adanya semacam pakta integritas yang ditandatangani bersama oleh Menpora, Ketua Umum KONI/KOI, Ketua Komite Normalisasi dan para pemilik suara atau peserta kongres PSSI mendatang. "Pakta Integritas dari, oleh dan untuk stakeholder utama kongres PSSI nanti", imbuhnya.