REPUBLIKA.CO.ID,TEL AVIV - Gubernur Bank Sentral Israel, Stanley Fischer, menyatakan dirinya akan mencalonkan diri sebagai kandidat ketua Dana Moneter Internasional (IMF). Kantor berita AFP (12/6) melaporkan bahwa Fischer Sabtu (11/6) menyatakan keinginannya tersebut.
"Ini merupakan sebuah kesempatan langka, tidak terencanakan sebelumnya, dan kemungkinan ini merupakan satu kesempatan sekali dalam seumur hidup bagi seseorang untuk menjadi kandidat ketua IMF,'' katanya. "Dan setelah saya pertimbangkan, sekarang saya putuskan untuk menindaklanjutinya. Saya pikir saya mampu membantu IMF dan perekonomian global pada era krisis ini."
Jabatan direktur manajer Dana Moneter Internasional (IMF) kosong pada tanggal 18 Mei setelah pengunduran diri Strauss-Kahn karena skandal seksual.
Namun, pencalonan bankir Israel ini akan menghadapi banyak kendala. Pertama ia harus mendapatkan persetujuan dari IMF untuk bertugas karena ia berusia 67 tahun. Usianya itu dua tahun melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh peraturan IMF untuk memilih direktur manajer.
Kedua, posisinya tipis kemungkinan pencalonannya sebaga ketua IMF akan disetujui oleh negara-negara Arab dan negara-negara anggota pasar bersama. Meski demikian, Fischer tetap pada akan mencalonkan diri. Dia telah memberitahu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Zionis, Yuval Steinitz, atas rencananya tersebut.