REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Federasi Sepak bola Internasional (FIFA) memegang prinsip tidak kenal toleransi. Karena itu, Anggota Komite Etik FIFA, Dali Tahir, mengingatkan bahwa Indonesia untuk tidak melanggar keputusan yang sudah dibuat badan sepak bola dunia tersebut.
“FIFA memiliki prinsip zero tolerance. Apalagi Sepp Blatter berhasil terpilih lagi, dia tidak akan mau lagi bermain-main, pura-pura baik ke sana dan ke sini,” kata Dali, di Jakarta, Senin (13/6).
FIFA sudah memberi tenggang waktu untuk menggelar Kongres hingga 10 Juli mendatang. FIFA juga memberi amanat agar empat nama yang dilarang itu tidak ngotot mencalonkan diri. Mereka adalah Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Nurdin dan Nirwan sudah menyatakan bersedia mematuhi FIFA. Sedangkan George dan Arifin yang diusung Kelompok 78 tetap berupaya mencari celah agar dapat tetap bersaing menjadi pengurus PSSI periode 2011-2015.
Dali mempersilahkan seandainya Kelompok 78 ingin mengirimkan delegasi untuk bertemu dengan FIFA. Tapi, ia menegaskan bahwa pelarangan empat nama tersebut bukan lantaran ketidaksukaan FIFA melainkan berdasarkan data yang diterima dari Federasi Sepakbola Asia (AFC) dan Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF).
Apalagi, keputusan itu sudah diputuskan melalui sidang Komite Emergensi dan disahkan oleh Komite Eksekutif FIFA. “Jadi, itu sudah tinggi keputusan dan tidak ada oknum ini atau itu. FIFA bukan organisasi kacangan,” kata dia.