Selasa 21 Jun 2011 06:34 WIB

Lieberman: Bagi Israel Deklarasi Palestina tak Terlalu Penting, Justru Iran

Avigdor Lieberman
Avigdor Lieberman

REPUBLIKA.CO.ID,Menteri Luar Negeri Israel, Avigdor Lieberman, di depan Kongres Yahudi Internasional menyatakan bahwa Republik Islam Iran tetap menjadi prioritas politik luar negeri Israel.

Menurut kantor berita Fars, hal itu dikemukakan Lieberman Senin (20/6) pada hari kedua sidang Dewan Gubernur Kongres Yahudi Internasional yang berlangsung di Baitul Maqdis.

Menurutnya, voting tentang deklarasi Palestina sebagai negara merdeka di Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September mendatang, tidak terlalu penting bagi Israel.

Namun pada saat yang sama, tegas Lieberman, masalah yang terpenting adalah pengaruh Republik Islam Iran terhadap gelombang revolusi dunia Arab, sementara masalah Palestina tidak ada kaitannya dengan revolusi Arab.

Pada kesempatan tersebut, Lieberman kembali menyinggung program nuklir Iran dan mengatakan, "Masyarakat internasonal telah melupakan masalah Iran dan kecenderungannya untuk menggapai teknologi nuklir. Jelas bahwa mereka (Iran) tidak akan berupaya ‘bersembunyi' dan akan melakukan segala langkah untuk mencapai targetnya di bidang nuklir."

Ketua Partai Israel Rumah Kami itu juga menegaskan bahwa Tel Aviv tetap mengharapkan dimulainya perundingan dengan kelompok Palestina, tanpa pra-syarat.

Terkait Mesir, Lieberman menyatakan, "Negara tersebut merupakan negara tetangga terbesar Israel dan menjadi partner yang paling dapat dipercaya oleh Tel Aviv di dunia Arab sejak tahun 1978. Kami mengikuti dengan seksama setiap perkembangan di Mesir." 

 

sumber : IRIB/MZ/Fars
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement