Selasa 21 Jun 2011 18:08 WIB

Suryadharma Ali: Tak Ada Tempat Bagi Kutu Loncat

Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan pembangunan Surya Dharma Ali atau yang populer dengan sebutan SDA, menegaskan tidak ada tempat bagi "kutu loncat' untuk menjadi ketua umum periode 2011-2016 mendatang. "PPP, partai yang besar. Bukannya mereka tak boleh masuk, boleh saja mereka masuk. Sebagai partai terbuka, PPP buka pintu yang selebar-lebarnya, tapi kalau mau nyalon sebagai ketua umum, ya ada aturannya," kata Suryadharma Ali usai menerima dukungan dari 32 DPW PPP sebagai Ketum PPP di Jakarta, Selasa

Suryadharma Ali, yang didampingi Waketum PPP Chozin Chumaidy, Bendahara Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua DPP Lukman Hakim, Emron Pangkapi dan Hasrul Azwar itu menyatakan, calon Ketua Umum PPP harus memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam AD/ART, sehingga tidak bisa 'slonong boy' begitu saja. SDA menjelaskan bahwa warga RT saja akan menolak bila ada warga yang baru pindah tetapi tiba-tiba mencalonkan diri menjadi Ketua RT, paling tidak, mereka harus lapor dulu 2 X 24 jam kepada warga.

Menjawab pertanyaan apakah akan membuang para pesaingnya jika terpilih lagi sebagai ketua umum, SDA menjawab, tidak akan melakukan hal itu karena mereka kader PPP dan persaingan adalah hal biasa yang diatur oleh AD/ART. "Aturan partai memberi peluang kepada mereka untuk bersaing. Mereka bebas berkompetisi, mereka bukan musuh tapi partner untuk membesarkan partai ke depan," katanya.

Dalam kesempatan itu SDA juga menyatakan siap untuk ditempatkan dimana saja jika memang partai menghendakinya termasuk jika diminta partai untuk maju sebagai calon presiden 2014. Menurut SDA, ada persamaan antara politisi dengan prajurit. Jika prajurit tambahnya siap ditempatkan di mana saja asalkan ditugaskan oleh komandan. "Saya pun siap bila mendapat tugas itu dari komandan. Komandan saya itu ya para DPW dan DPC itu," katanya sambil tertawa.

Dalam sambutannya usai menerima dukungan dari 32 DPW PPP se-Indonesia, SDA mengaku tidak mengira mendapat dukungan dan kepercayaan sebesar itu. Dukungan itu merupakan kehormatan dan amanah bagi dirinya untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. SDA yakin, masa depan PPP akan lebih baik dan lebih sukses bila dikelola dengan baik dan yakin PPP akan jadi partai yang besar.

Ia juga mengaku bangga mendapat kepercayaan yang demikian besar untuk mengemudikan PPP dan bertekad untuk mewujudkan PPP sebagai partai Islam yang menjadi idola masyarakat dan bangsa Indonesia. "Dengan dukungan kuat dari wilayah dan cabang, kami yakin, kursi-kursi PPP yang hilang, akan dapat kita kembalikan lagi, apalagi PPP kini didukung oleh para ulama yang karismatik. Saya berharap, dukungan ini tidak boleh berhenti sampai di muktamar saja, tapi harus berlanjut terus hingga usainya pemilu 2014," katanya.

Pada kesempatan itu, Surya Dharma Ali mengajak seluruh jajaran partainya keras keras bersama-sama untuk membesarkan PPP. "Ini sebagai konsekuensi dari pemberian dukungan kepada saya. Jangan tinggalkan saya sendirian untuk memimpin partai yang besar ini. Tanpa dukungan wilayah dan cabang, kepemimpinan saya tidak akan efektif," katanya.

Sementara itu, saat menyampaikan dukungan DPW-DPW PPP terhadap SDA, Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Nur mengatakan, dari 33 DPW PPP se-Indonesia, hanya Jateng yang belum menyampaikan dukungan, sedangkan 32 DPW lainnya telah sepakat untuk memilih kembali dan menetapkan Surya Dharma Ali sebagai Ketua Umum PPP secara aklamasi pada muktamar PPP mendatang.

Dikatakan, 96 suara dari DPW dan 38 cabang PPP di Jatim sepakat mendukung SDA. Kalau ada cabang yang mbalelo akan dikenai sanksi organisasi karena mereka telah menandatangani pernyataan secara tertulis. "PPP Jatim wajib dan fardhu ain untuk memilih SDA. Tak ada alasan lain untuk memilih calon selain SDA," katanya.

Ketua DPW PPP Sumbar Ephyardi Arza mengaku, belum ada calon lain yang sebaik SDA. 10 DPC PPP Sumbar "memohon", SDA bersedia lagi jadi ketua umum PPP. "Dia putra terbaik. Sumatra bersatu untuk SDA. Kita berjuang agar terpilih secara aklamasi dan menang," katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement