Kamis 07 Jul 2011 10:22 WIB

Beras Kiloan Harga Rp 5.000 Menghilang

Rep: c07/ Red: Stevy Maradona
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pedagang-pedagang beras di Pasar Beras Induk Cipinang mengeluhkan kenaikan harga beras secara drastic sejak Mei 2011. Salah saeorang pedagang, Zulkifli Hasan bahkan mengatakan di pasar mana pun tak lagi ditemui beras seharga Rp 5.000 perkilogram (Kg).

“Itu kenyataan, jika Menteri jeli, temui lah pedagang kecil, jangan pedagang besar,” ungkapnya saat diwawancarai Republika di PBIC, Kamis (7/7) pagi.

Jenis langka, menurut Zulkifli adalah beras menengah ke bawah. Pedagang meminta, jika keputusan impor diambil, maka jenis beras yang sebaiknya dipasok adalah beras Vietnam 25 persen, dan beras Thailand 25 persen. “Jenis itu gak ada lagi kami jual,” katanya.

Dengan mengimpor jenis beras tersebut, tambahnya, maka harga beras akan tertahan, dan tak sering-sering mengalami lonjakan. Kenaikan beras hingga Kamis (7/7) di PBIC mencapai Rp 7.800 perKg. Perum Bulog, pada hari yang sama juga mengeluarkan beras melalui operasi pasar seharga Rp 6.300 perKg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement