Jumat 08 Jul 2011 10:27 WIB

Cela Lionel Messi

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Didi Purwadi
Lionel Messi
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Lionel Messi

REPUBLIKA.CO.ID,BUENOS AIRES - Mata Lionel Messi berkaca-kaca. Tapapan kosong ditunjang oleh tubuh yang terpaku di sudut lapangan di Kota Santa Fe. Dia tarik kostum kebesaran Argentina yang melekat di tubuhnya. Kostum direkatkan ke wajah guna menutupi kekecewaan sang pemain yang kerap dijuluki Dewa Penyelamat (Messiah) oleh pendukungnya.

Malam itu Messi memang tidak bermain di tanah Katalan, melainkan di negeri tumpah darahnya Argentina. Tidak ada sanjung puji yang dia dengar malam itu layaknya rutinitas di Nou Camp, kandang klubnya Barcelona. Sebaliknya, siulan dari saudara sebangsa terus diarahkan padanya usai membuat kesalahan demi kesalahan saat memperkuat Argentina melawan Kolombia di laga Copa America 2011, Kamis (7/7).

Sebuah peluang tendangan bebas di menit 82 pertandingan jadi cela paripurna bagi Messi malam itu. Gawang Kolombia dia bidik sebagai target utama. Dia ambil ancang-ancang tendangan layaknya eksekusi yang kerap dia lakukan pada tiap laga El Barca.

Namun, apa yang terjadi? Tendangannya melambung tinggi ke angkasa. Melambung pula harapan dari puluhan ribu penonton yang menunggu daya magis sang Dewa Penyelamat. Harapan yang kontan berubah jadi kecewa.

Rekor Terbalik

Beban harus dipikul Messi. Kegemilangan yang dia tunjukkan pada sisi bumi hingga sebulan lalu bersama Barca, seperti hilang tak bersisa saat berkostum Argentina.

Kegagalannya di laga melawan Kolombia pun memperpanjang paceklik rekor buruk seorang Messi. Bila pemain berusia 24 tahun itu mampu mencetak total 119 dari 177 kali penampilannya bersama El Barca, maka Messi di Argentina hanya mampu melesakkan 17 gol dari 57 partai.

Musim ini Messi memang mampu membukukan 53 gol dari 58 partai atau rata-rata satu gol tiap 95 menit. Namun, rekor itu adalah Messi yang berkostum Barcelona. Jumlah yang berbanding terbalik bersama Argentina.

Hingga 186 menit tampil di Copa America 2011, Messi tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada gol yang tercipta dan Argentina hanya mampu meraih dua angka. Laga melawan Kolombia pun berakhir 0-0. “Memang mereka (pendukung Argentina) menonton kami untuk menang dan mereka berharap banyak pada Messi,” ujar pelatih Argentina, Sergio Batista, seusai pertandingan seperti dikutip Goal.

Beban Messi

Sang pelatih sadar besarnya harapan pendukung membawa tekanan bagi Messi. Walau kerap menampilkan aksi ciamik, Messi diakui Batista tidak beruntung karena peluang yang didapat luput. Mulai dari sepakan yang membentur lawan, assist yang tidak mampu berakhir dengan gol, serta keberuntungan yang didapat bek Kolombia. “Semuanya jadi lebih sulit karena tidak adanya sedikit keberuntungan,” keluhnya.

Batista dengan lantang membela Messi dari segala siul dan ejekan penonton. Menurut pelatih yang sukses menggawangi Argentina meraih mendali emas Olimpiade Beijing 2008 ini, ejekan penonton adalah kendala utama yang membuat Messi cs tertekan. “Kami ingin mereka berpikir panjang demi kepentingan tim,” tegasnya.

Apa yang dikatakan sang pelatih boleh jadi hanya angin lalu bagi pendukung tim Tango. Mereka geram tak hanya oleh hasil akhir melawan Kolombia, namun juga permainan yang monoton.

Pola yang sama melawan Bolivia itu justru kembali diadopsi Batista. Argentina pun hanya beruntung meraih hasil imbang. Mereka bisa saja kalah atau dalam tekanan andai saja para penyerang Kolombia lebih tenang dalam menyelesaikan peluang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement