REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Wakil Presiden Boediono bersoloroh dirinya mengaku kalah dalam konteks penyampaian pidato dibandingkan dua pembicara sebelumnya, yaitu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sairdj dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, saat pembukaan Kongres Ke-16 Muslimat NU di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Kamis (14/7). "Saya kalah," katanya mengawali pidato pembukaannya.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sairdj menyampaikan pidato tentang Islam ahslussunnah wal jamaah dan wawasan kebangsaan, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Berbagai dalil dan ungkapan-ungkapan bahas Arab tak lupa disertakan. Termasuk ciri khas penutup sambutan "wallahul mufaffiq ila aqwam at thariq", sebuah ungkapan doa yang diusulkan oleh KH Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah, dan resmi digunakan di NU pada 1984.
Dalam sambutannya, Boediono mengapresiasi kiprah dan peran NU beserta Muslimat. Keduanya telah bersumbangsih kepada bangsa dan negara. Komitmen keduanya terhadap kebangsaan dan kemanusiaan menuai apresiasi. "Kita beruntung punya NU dan Muslimat," katanya.
Kongres mengambil tema "Revitalisasi Institusi Layanan Muslimat Khidmah untuk Perempuan Indonesia”. Kongres dihadiri 526 pimpinan cabang, termasuk cabang istimewa seperti PCINU Inggris dan Arab Saudi , serta 33 pengurus wilayah. Total peserta resmi sebanyak 2600 dan 1500 penggembira.
Selain pemilihan ketua umum periode 2011-2016, kongres akan membahas agenda penting di antaranya peningkatan institusi pelayanan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Kongres membahas pula isu-isu aktual. Dalam hal fikih, akan dibahas hukum bank ASI dan penyewaan rahim