REPUBLIKA.CO.ID, Murad V adalah Sultan Turki Utsmani yang memerintah pada 1876. Ia memegang tampuk kekuasaan hanya 93 hari dan meninggal pada 1904. Ia amat menyukai musik dan menguasai bahasa Prancis.
Sultan Murad V adalah putra Sultan Abdul Majid. Ia lahir pada 25 Rajab 1256 H/1804 M. Dia naik tahta sebagai sultan pada 8 Jumadil Awal 1293 H.
Sultan Murad V dikenal cerdas dan memiliki pengetahuan luas tentang Turki dan Arab, sebagaimana ia juga menampakkan perhatian yang sangat tinggi terhadap sastra, ilmu pengetahuan secara umum, dan masalah-masalah yang menyangkut Eropa.
Dia pernah ke Eropa dan bertemu dengan beberapa orang Eropa. Namun sang sultan terjebak dalam jaringan Freemasonry. Dia memiliki hubungan khusus dengan Namiq Kamil, salah seorang anggota gerakan ini dan beberapa orang lainnya. Sultan Murad V dikenal sebagai orang yang cenderung pada undang-undang positif liberal dan sekuler.
Gerakan Freemasonry yang mendorongnya naik ke puncak kekuasaan. Namun dia mengalami kerusakan otak, setelah dikejutkan oleh rasa takut berlebihan tatkala bangun di tengah malam saat dicopotnya Sultan Abdul Azis. Kesehatannya terus merosot pada saat Medhat Pasya sedang gencar-gencarnya berusaha untuk mengumumkan undang-undang positif, sebagai pengganti syariah Islam.
Ketika sakit inilah, Medhat Pasya dengan teliti mempelajari hukum dan undang-undang Barat dan terus melakukan kontak dengan para pendukungnya. Akhirnya, Medhat Pasya berhasil mencopot Sultan Murad V dari jabatannya karena dianggap gila.
Setelah dicopot dari jabatannya, Murad V sembuh dari penyakitnya. Dia menghabiskan sisa-sisa hidupnya di Istana Jaraghan hingga meninggal saat usianya mendekati 64 tahun.