Ahad 17 Jul 2011 08:26 WIB

Ledakan Keras Menggelegar di Ibukota Libya

Langit Kota Tripoli menyala di malam hari akibat ledakan hebat mengguncang kota tersebut.
Foto: AP/Tara Todras-Whitehill
Langit Kota Tripoli menyala di malam hari akibat ledakan hebat mengguncang kota tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI- Serangkaian ledakan kuat terdengar Ahad (17/7) pagi di ibu kota Libya Tripoli, benteng rezim diperangi yang dipimpin oleh Kolonel Moammar Qaddafi. Setidaknya delapan ledakan terdengar sebelum dan sesudah pukul 23:00 GMT Sabtu.

Seorang wartawan AFP tidak bisa segera menjelaskan apa target-target serangan itu. Saluran televisi negara Al Jamahiriya melaporkan bahwa "para kolonialis agresor tentara salib" Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menyerang tempat-tempat sipil dan militer di kabupaten Ain Zara dan Tajoura di pinggiran timur Tripoli.

Televisi itu mengutip sumber-sumber militer mengatakan ada korban dalam serangan itu, tapi tidak memberikan angka yang jelas.

Menurut laporan Reuters, pertempuran seru antara pemberontak dan pasukan yang setia pada Moammar Qaddafi meletus Sabtu di garis depan pegunungan barat Libya di kota Bir Ghanam. Sementara, pemberontak berusaha bergerak ke Tripoli.

Suara tembakan senapan dan artileri dapat didengar dari desa Bir Ayad, 15 kilomemter selatan Bir Ghanam. Pemberontak di Bir Ghanam menguasai dataran tinggi di pinggiran kota itu. Posisi paling dekat mereka dengan ibu kota Tripoli, sekitar 80 kilometer jauhnya.

Ahmed, seorang petempur pemberontak di Bir Ayad, mengatakan satu konvoi sekitar 15 kendaraan dari pasukan Qaddafi berusaha mendekati Bir Ghanam. Tetapi, pemberontak menembakinya dan konvoi itu mundur setelah pertempuran sekitar satu jam.

Pemberontak di pegunungan barat itu mengalami kemajuan dalam pekan-pekan belakangan ini dengan memukul serangan pasukan Gaddafi. Target mereka adalah kota Garyan. Tetapi, pemberontak dihambat perpecahan, disiplin yang buruk dan masalah pasokan.

Para pemimpin pemberontak memperoleh pengakuan sebagai pemerintah sah Libya dari Amerika Serikat dan negara-negara lain Jumat dalam satu dukungan kuat pada usaha pemberontak untuk menggulingkan Qaddafi.

Negara-negara Barat mengatakan mereka berencana meningkatkan tekanan militer terhadap pasukan Qaddafi untuk mendesak dia melepaskan jabatannya setelah 41 tahun menjadi pemimpin negara Afrika Utara itu.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement