Senin 18 Jul 2011 12:06 WIB

Tak Kebagian Tiket, Calon Penumpang Salahkan Tiket Online KAI

Rep: c10/ Red: Stevy Maradona
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran
Foto: ARCHIVE.KASKUS.NET
PENUH PERJUANGAN: Calon penumpang kereta api menginap di Stasiun Gambir, Jakarta, demi antri untuk memperoleh tiket mudik lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemesanan tiket kereta lewat online dituding menjadi penyebab cepaat habisnya tiket. Para penumpang yang sudah terlanjur hadir di stasiun banyak yang terpaksa pulang dengan tangan kosong.

Seperti yang terjadi pada Salamah (56). Warga Kebon Pala ini mengaku tidak berhasil membeli tiket untuk pulang kampung. "Iya nih kehabisan, katanya sih banyak yang dipesan online,"tuturnya pada Republika di Stasiun Gambir, Senin (18/7).

Salamah datang bersama anaknya, Dwi Anjarwati (32). Baik Dwi ataupun Salamah mengaku tidak mengetahui tata cara memesan lewat online.

Ungkapan senada disampaikan Hartono (60). Ia mengaku agak kesal karena tidak kebagian tiket. "Yang mesen online enak, nah kita yang datang langsung dari pagi, babak belur," ujarnya geram.

Bejo, pemudik ke Jepara, yang juga tidak kebagian tiket mengaku kurang berminat terhadap sisstem online. "Kalau pesan online kan kemungkinan tempat duduknya pisah itu besar," jelasnya. Ia mengaku dengan memesan tiket langsung, ia bisa memesan tempat duduk.

Meski demikian, ia besok tetap akan mendatangi stasiun lagi, berharap akan mendapatkan tiket untuk selanjutnya. "Besok deh mau coba lagi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement