REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Habisnya tiket kereta api dalam waktu cepat patut dipertanyakan. Apalagi ludesnya tiket tersebut disinyalir karena ulah para calo.
Menteri Perhubungan Freddy Numberi menampik jika tidak melakukan upaya mengatasi masalah penjualan tiket itu. Dia bahkan sudah memerintahkan Dirjen Perkereta-apian untuk mengecek keluhan dari masyarat tersebut.
"Sudah saya suruh Dirjen untuk ngecek. Untuk persiapan hari raya itu kan kita sudah beritahu, ada time tablenya," ujarnya di Kantor Presiden, Selasa (26/7).
Namun freddy mengaku penjualan tiket ini memang ada masalah. Oleh karena itu mekanisme penjualannya harus dijelaskan kepada publik. Sementara manajemen perkerata-apian, menurutnya juga perlu terus dibenahi.
"Nggak bisa dia bilang hari ini habis dalam lima menit, besok lima menit habis, mekanisme seperti apa itu, tidak bener itu," katanya.
Menurutnya harga penjualan tiket kereta api sudah diatur oleh pemerintah. Untuk kelas ekonomi harganya tidak boleh naik, sedangkan bisnis dan eksekutif ada batas atas dan bawah.
Tetapi pihaknya akan tetap berupaya supaya harga itu mendekati batas tengah. Freddy mengakui, penjualan secara online memang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan langsung.
Oleh karena itu, wajar jika ada yang menilai adanya permainan calo dalam penjualan tiket tersebut. "Ada permainan calo, karena sudah ditangkap delapan orang," katanya menerangkan.
Dari delapan orang tersebut bahkan ada yang merupakan orang dalam PT Kereta Api Indonesia (KAI).