REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aksi mogok terbang pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengakibatkan sejumlah penerbangan Garuda mengalami keterlambatan. Penundaan penerbangan Garuda disaksikan langsung Menteri BUMN Mustafa Abubakar saat meninjau secara mendadak layanan penerbangan Garuda Indonesia, di Bandara Soekarno Hatta, Jakara, Kamis.
Penerbangan GA 152 rute Jakarta-Batam merupakan salah satu yang mengalami keterlambatan terbang. Sedianya pesawat tersebut akan diberangkatkan pukul 09:25 WIB namun mengalami penundaan sebayak 2 kali. Namun hingga pukul 11:30 WIB belum juga diberangkatkan.
Menteri sempat berbincang dengan Pilot Hendry Chariun yang akan menerbangkan pesawat tujuan Batam tersebut. Menurut Hendry terjadi keterlambatan penerbangan karena ketiadaan awak kabin. "Kami sedang menunggu "cabin crew". Terjadi kekurangan awak kabin karena adanya rotasi penerbangan," ujar Hendry.
Berdasarkan pantuan pada papan informasi penerbangan, penerbangan lain yang juga mengalami keterlambatan yaitu GA 312 Jakarta-Surabaya seharusnya pukul 11:15 WIB namun hingga pukul 12:30 WIB belum berangkat. Saat yang sama penerbangan GA 406 tujuan Denpasar tidak ada informasi jam keberangkatan. Sedangkan GA 188 yang dijadwalkan terbang 13:30 WIB, pada monitor informasi tercatat batal.
Sementara itu, Juru Bicara Garuda Indonesia Pudjobroto mengakui aksi mogok terbang sejumlah pilot berdampak pada penerbangan terutama jadwal siang hari. "Pada penerbangan dinihari hingga pagi hari, seluruh penerbangan Garuda dari Jakarta ke sejumlah wilayah termasuk ke luar negeri berlangsung normal," ujarnya.
Menurut Pudjobroto untuk mengatasi adanya mogok terbang sejumlah pilot, Garuda menyiapkan sekitar 130 pilot bantuan. "Pilot bantuan tersebut berasal dari para pilot senior dan instruktur pilot," ujarnya.
Sejak sehari sebelumnya ia menambahkan, manajemen Garuda mengantisipasi dengan mengindentifikasi pilot mana saja yang menyatakan tidak akan menjalankan tugas. "Dengan begitu manajemen dapat memastikan bahwa dampak dari aksi mogok tersebut dapat diminalisasi," ujarnya.
Menurut Pudjobroto, hingga pukul 13:00 WIB penerbangan Garuda dari Jakarta mencapai 66 penerbangan. "Kami mencatat jumlah penerbangan yang mengalami keterlambatan berkisar 10 persen,' ujarnya. Pada sejumlah rute dan waktu yang hampir berdekatan diatasi dengan menggunakan pesawat berbadan lebar Airbus, sehingga dua penerbangan dapat diangkut sekaligus.