Kamis 04 Aug 2011 16:08 WIB

Panglima TNI: Belum Bisa Dipastikan Penembak Helikopter dari OPM atau Bukan

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono
Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat di kawasan Puncak Senyum, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, pada Rabu 3 Agustus 2011.

Namun, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono belum bisa memastikan pelaku penembakan berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) karena menurut dia terdapat banyak gerakan bersenjata di Papua yang beraksi secara terpisah.

"Tidak bisa dikaitkan seperti itu karena kelompok di Papua itu banyak dan ini kelompok sendiri-sendiri yang tidak bisa ada kejadian langsung dikaitkan begitu," ujarnya.

Meski demikian, Agus bisa memastikan aksi penembakan helikopter TNI AD di Puncak Jaya dilakukan oleh kelompok berbeda yang melakukan penembakan di kawasan Abepura pada Senin 1 Agustus 2011. "Kelompoknya berbeda," ujarnya.

Namun kondisi Papua yang kembali bergejolak karena peristiwa kekerasan beruntun tidak membuat TNI menambah kekuatan di provinsi paling timur Indonesia itu. "Di Papua seperti itu kondisinya kok, biasa," kata Agus.

Ia pun menduga motivasi kelompok bersenjata menembaki helikopter TNI AD hanya untuk mencari perhatian tanpa tuntutan yang jelas. Menurut Panglima TNI, kelompok bersenjata yang bertebaran di Papua mendapatkan senjata api mereka dari pencurian yang dilakukan dari anggota TNI.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement