Senin 08 Aug 2011 19:54 WIB

Wim Rijsbergen: Stamina Pemain Timnas Masih Bermasalah

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Djibril Muhammad
Timnas senior Indonesia saat menggelar latihan di bawah arahan pelatih Wim Rijsbergen.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Timnas senior Indonesia saat menggelar latihan di bawah arahan pelatih Wim Rijsbergen.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Stamina para pemain timnas senior Indonesia masih bermasalah, seperti saat melawan Turkmenistan. Para pemain harus sering melakukan pertandingan persahabatan untuk memacu stamina saat bermain. "Tidak bisa merubah kondisi fisik pemain dalam waktu 2 minggu," kata Wim Rijsbergen, Senin (8/8).

Menurut Wim, yang dibutuhkan anak-anak asuhannya saat ini, adalah pertandingan persahabatan. Sebab, latihan fisik di lapangan, sangat berbeda dengan pertandingan nyata bersama tim. "Kita masih menunggu kepastian pertandingan persahabatan," kata Wim.

Wim yang pernah memiliki pengalaman melatih di timur tengah berharap, lawan untuk pertandingan persahabatan nanti berasal dari negara timur tengah. Setidaknya memiliki kondisi yang sama dengan Iran, Bahrain, dan Qatar. "Ini tidak mudah, karena semua kendalnya adalah uang," kata Wim.

Asisten pelatih, Liestiadi, mengatakan, materi latihan yang diberikan kepada para pemain masih tetap sama, yakni latihan fisik untuk mengembalikan stamina dan kebugaran pemain. Ditambah sedikit latihan game situation training untuk mengoreksi kelemahan tim dan pemain saat melawan Turkmenistan.

Kelemahan yang dievaluasi antara lain, sering kehilangan bola, kurang tekanan, dan bermain kurang efisien. "Itu game correction namanya," kata Liestiadi.

Menurut Liestiadi, sebelum melawan Iran, idealnya pemain harus berlatih dua kali dalam sehari. Namun, latihan hanya dilakukan satu sesi karena menyesuaikan dengan kondisi fisik pemain yang tengah berpuasa. "Kalau kita paksakan justu akan menambah stamina pemain makin drop," kata Liestiadi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement