REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mendesak negara-negara Muslim kaya untuk membantu rakyat yang kelaparan di Somalia. Ia mengatakan mereka menanggung sebagian tanggung jawab untuk krisis karena mengabaikan kemiskinan di negara ini.
Recep Tayyip Erdogan membuat pernyataan dalam pidato pembukaan pertemuan darurat Organisasi 57 negara dalam Kerjasama Islam - sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Konferensi Islam - untuk membahas kelaparan di Somalia.
Erdogan mengatakan kepada selusin menteri luar negeri dan pejabat lain yang hadir bahwa Islam menyatakan "Anda tidak akan bisa tidur nyenyak jika tetangga Anda kelaparan."
"Jika kita telah memenuhi tanggung jawab kita, akankah saudara-saudara kita bangsa Somalia berada dalam situasi ini?" tanyanya. "Ini bukan hanya sebuah ujian bagi orang-orang Somalia, itu adalah ujian bagi seluruh umat manusia."
"Tentu saja kita tidak bisa mengharapkan orang-orang yang telah sepanjang sejarah mengeksploitasi sumber daya Somalia dan Afrika untuk menunjukkan kepekaan terhadap tragedi itu," katanya dalam menggesek di negara-negara Barat.
Lebih dari 12 juta orang di Tanduk Afrika membutuhkan bantuan pangan, menurut PBB.
Tapi situasi telah menjadi jauh lebih serius di Somalia karena militan Al-Qaeda melarang organisasi bantuan banyak dari membagikan makanan di daerah di bawah kendali mereka. Anggota Al-Shabaab bahkan telah membunuh orang yang mencoba melarikan diri Somalia selatan, mengatakan lebih baik mati kelaparan daripada menerima bantuan dari Barat.
PBB memperkirakan bahwa 2,8 juta warga Somalia membutuhkan bantuan makanan, dan 2,2 juta di antaranya tinggal di luar ibukota di kawasan yang dikendalikan oleh para pemberontak.
Presiden Somalia Sheikh Sharif Sheikh Ahmad menyalahkan kekeringan dan Al-Shabaab untuk krisis di negaranya. "Bantuan organisasi berusaha untuk membantu, dan mereka melakukan yang terbaik, tapi kami menghadapi terorisme," katanya.
Turki telah mengumpulkan sekitar 110 juta dolar AS dari sumbangan masyarakat untuk Somalia sejauh ini, dan telah menerbangkan beberapa ton makanan dan bantuan medis.
Erdogan dalam perjalanan Kamis untuk mengunjungi kamp-kamp pengungsi di wilayah tersebut dan secara resmi membuka kamp Turki dan rumah sakit lapangan.
Selain Somalia, kekeringan juga mempengaruhi Etiopia, Kenya, dan Djibouti.