REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Produsen pelumas memprediksi kenaikan penjualan pelumas sekitar 10 persen pada musim arus Mudik dan Balik Lebaran 2011.
"Kenaikannya penjualan pelumas pada musim Mudik/Balik lebaran sekitar 10 persen dari hari-hari biasanya. Tren itu terjadi setiap tahun," kata General Manager Marketing PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI), Krisnati Desiana di Bandung, Kamis (18/8).
Kenaikan penjualan pelumas itu menurut Krisnati terjadi di kelompok pelumas sepeda motor 4 tak disusul untuk kelompok mesin diesel. WGI merupakan produsen pelumas dengan merek dagang Evalube.
Ia menyebutkan, sebenarnya konsumsi pelumas merupakan hal rutin dalam perawatan kendaraan. Namun biasanya ada trend penggantian pelumas menjelang mudik Lebaran.
"Perawatan dan pergantian pelumas biasa dilakukan sebulan sekali, sehingga hal rutin. Namun menjelang Lebaran biasanya ada peningkatan," katanya.
Krisnati menyebutkan, saat ini Evalube menempati peringkat keempat market share di Indonesia dengan fokus ke kendaraan sepeda motor 4Tak, mesin diesel serta mesin industri.
"Prosentase penjualan untuk pelumas sepeda motor sekitar 70 persen, 20 persen mesin diesel dan sisanya pelumas untuk industri dan lainnya," katanya.
Menurut Krisnati, potensi pasar pelumas di tanah air masih cukup terbuka meski sejumlah merek bermunculan. Permintaan di Jawa maupun di luar Jawa sudah mulai berimbang baik di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi maupun di Indonesia Timur.
Khusus menjelang Lebaran 2011, produsen pelumas yang bermarkas di Bekasi Jawa Barat itu menyiapkan Program Kejutan Lebaran yang diberikan berupa undian khusus yang diberikan kepada konsumen setia di Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Program itu melibatkan 100 outlet atau bengkel Evalube. Kupon undian itu bisa digesek langsung untuk mendapatkan hadiahnya.
Sedangkan untuk mendekatkan kepada pengguna setianya, produsen pelumas itu juga menggelar Ngabuburit Bareng yang digelar di enam kota besar di Indonesia yakni Surabaya, Madura, Bandung, Jakarta, Semarang dan Yogyakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika