REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM – Pagar pembatas dan penjagaan ketat pasukan zionis Israel tak mengahalangi niat Muslim Palestina beri’tikaf di Masjid Al-Aqsha. Bahkan berdasarkan kalkulasi Yayasan Wakaf dan Turast Masjid Al-Aqsha, jumlah mu’takif atau orang yang beriktikaf di Masjid Al-Aqsha pada malam 27 Ramadhan mencapai 350 ribu jamaah.
"Jumlah ini menorehkan sejarah. Tidak pernah terjadi fenomana i’tikaf dalam jumlah besar seperti itu," kata Direktur Wakaf Al-Quds, Azzam Al-Khatib, sebagaimana dikutip laman Al-Jazeera, Ahad (28/8).
Ditambahkan oleh lembaga tersebut, Masjid Al-Aqsha sudah dipenuhi oleh ribuan Jamaah sejak Jumat (26/8) dan Sabtu (27/). Total keseluruhan jamaah sejak hari Kamis (25/8) hingga pelaksanaan shalat Tarawih pada Jumat (26/8), menembus jutaan jamaah. Dan mayoritas mereka bertahan di dalam Masjid. Fenomena itu merupakan bentuk dukungan dan kecintaan mereka terhadap Masjid Al-Aqsha, kiblat pertama umat Islam.
Secara terpisah, pemerintah Israel menurunkan ribuan personil tentara dan polisi di sekitar Al-Aqsha. Tidak hanya itu, mereka memberlakukan syarat ketat bagi Muslim yang hendak memasuki Al-Aqsha. Pembatasan umur diberlakukan. Mereka yang diperbolekan masuk ialah Muslim yang telah menikah dengan usia 45-50 bagi laki-laki dan 30-45 tahun untuk perempuan.
Selain kategori tersebut, tidak diperkenakan memasuki Al-Aqsha. Namun tindakan tentara zionis tak mampu menyurutkan semangat dan kecintaan rakyat Palestina kepada Al-Aqsha.