Rabu 31 Aug 2011 14:32 WIB

Patek di Pakistan Perkuat Jaringan di Indonesia

Umar Patek
Foto: voa-islam.com
Umar Patek

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengungkapkan keberadaan Umar Patek di Pakistan sebelum tertangkap oleh aparat keamanan setempat beberapa waktu lalu adalah untuk memperkuat jaringan terorisme di Indonesia.

Usai bersilaturahim dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8), Ansyaad mengatakan selain terlibat dalam bom Bali 2002, maka Umar Patek juga terlibat dalam peristiwa bom Natal pada 2000.

Umar patek, lanjut dia, juga memiliki keterkaitan dengan pelaku terorisme di Poso, Palu, dan Bima. "Itu semua pelaku Poso, Palu, Bima, ada kaitan itu. Justru dia di Pakistan untuk memperkuat `channel di sini," ujarnya.

Setelah penangkapan Umar Patek di Pakistan, Ansyaad mengatakan, Polri membidik pelaku terorisme lain yang belum bisa diungkap identitasnya. "Saya tidak bisa berikan, adalah orangnya," ujarnya.

Umar Patek yang telah dipulangkan ke Indonesia kini ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Pada peristiwa bom Bali 2002, sekitar 200 orang tewas akibat ledakan di sebuah kafe yang sekitar 50 orang di antaranya adalah warga negara Australia yang umumnya sedang berlibur.

Polri kemudian bekerja keras untuk mengungkap peristiwa pemboman tersebut dan Kepolisian Australia ikut mengulurkan tangan mereka antara lain karena terdapat puluhan korban dari negara Kangguru.

Setelah melakukan penyelidikan secara intensif, akhirnya jajaran Polri mulai mendapatkan informasi akurat mengenai keterlibatan Umar Patek tersebut. Dengan bantuan internasional akhirnya tersangka pemboman Bali tersebut terdeteksi di Paskistan dan kemudian bisa dibawa pulang ke tanah air.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement