Senin 05 Sep 2011 08:25 WIB

Sunnah dan Sains: Antara Bimbingan Rasul dan Ilmu Bumi

Red: cr01
Ilustrasi
Foto: phototravels.net
Ilustrasi

Oleh: DR Abdul Basith Jamal & DR Daliya Shadiq Jamal

Di antara mukjizat dalam ilmu pengetahuan pada sunnah adalah sabda Rasulullah, "Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga tanah Arab kembali menjadi padang rerumputan atau perkebunan." (HR Muslim)

Dalam hadits ini, Rasulullah bersabda "sehingga tanah Arab kembali" maksudnya tanah jazirah Arab. Adapun makna sabda Rasul SAW "sehingga kembali" yaitu bahwa dahulu tanah Arab dipadati oleh rerumputan dan perkebunan, dan nanti tanah Arab akan kembali seperti semula.

Pembuktian hadits ini, bahwa berkat kemajuan teknologi dan ilmu geologi serta kemajuan teknologi riset, para ahli geologi memprediksi bahwa sebagian daratan Arab pada masa dahulu adalah tanah yang subur untuk pertanian dan perkebunan.

Sungguh dahulu tanah Arab sangat subur dan bukan gurun pasir yang tandus. Akan tetapi perubahan iklim menyebabkan kekeringan air yang mengakibatkan padang yang tadinya subur menjadi gurun pasir yang tandus.

Lalu para ahli geologi menyebutkan bahwa tanah ini akan mengalami perubahan iklim yang dapat mengembalikan tanah tersebut seperti sedia kala.

Semua makna ini tertuang dalam sabda Rasulullah SAW yang sangat singkat dan padat. Walaupun beliau bukan seorang yang ahli dalam ilmu geologi atau ilmu lainnya. Ini menegaskan kebenaran risalah Rasulullah SAW.

sumber : Ensiklopedi Petunjuk Sains dalam Alquran dan Sunnah
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement