Kamis 08 Sep 2011 06:56 WIB

Sekolah Diancam Bom, Ribuan Siswa Dievakuasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Satu sekolah di Kalifornia dievakuasi pada Rabu setelah ada ancaman bom yang diduga dibuat oleh seorang tentara yang menghilang dari pangkalan militer di dekat sekolah itu yang kemudian meenyerahkan diri, kata para pejabat.

Lebih 3.000 siswa dan guru di San Clemente High School berlarian ke lapangan olah raga setelah ada pemberitahuan soal ancaman itu, yang dilaporkan dari seorang tentara yang menghilang dari pangkalan kamp Pendleton, sebelah selatan Los Angeles.

"Atas arahan para perwira sherif, seluruh staf dan siswa SCHS telah dievakuasi karena ancaman bom," menurut satu pesan di laman sekolah itu.

Evakuasi itu, pada hari pertama kembali ke sekolah setelah libur musim panas, mulai berlangsung setelah pukul 9.00 waktu setempat dan pada siang hari pengelola sekolah telah mulai membubarkan para siswa untuk hari itu, setelah menyuruh mereka tinggal di kawasan aman pagi hari.

Juru bicara Departemen Sherif Orange County Jim Amormino mengatakan ancaman tertulis itu ditemukan di antara barang-barang milik seorang personil angkatan laut di kamp Penddleton yang bernama Daniel Morgan, 22 tahun.

"Di baraknya mereka menemukan satu catatan bahwa he meletakkan bahan peledak di San Clemente High School. Sekolah itu telah dievakuasi -- 3.200 siswa dan staf pengajar telah dievakuasi. Sekolah telah dikunci dan aman," katanya.

Beberapa jam kemudian -- ketika para siswa dibubarkan dan polisi terus mencari bahan peledak dari kamar ke kamar sekolah -- Morgan menyerahkan diri ke pihak keamanan di kamp itu.

Tentara itu yang sedang diperiksa oleh penyelidik angkatan laut, mengatakan juru bicara pangkalan Eric Flanagan, yang mengatakan belum jelas apakah ia mempunyai kaitan dengan sekolah itu.

Ancaman bom itu terjadi di tengah-tengah acara menjelang ulang tahun ke-10 serangan 11 September 2011 di New York dan Washington.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement