Kamis 08 Sep 2011 13:21 WIB

Nah Lho...Qaddafi Bantah Lari ke Niger, Bersumpah akan terus Perangi NATO

Moammar Qaddafi
Foto: AP/Nasser Nasser
Moammar Qaddafi

REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA - Muamar Qaddafi, Kamis (8/9), mengecam laporan bahwa ia telah melarikan diri ke negara tetangga Libya, Niger, dan mencapnya sebagai perang urat syaraf serta dusta, dalam pesan audio yang diudarakan oleh stasiun televisi Arrai, yang berpusat di Damaskus, Suriah.

"Semua itu tak lebih dari sekedar perang urat syaraf dan dusta. Mereka terakhir kali mengatakan Qaddafi telah terlihat di dalam rombongan yang bergerak ke arah Niger," kata Qaddafi di dalam pesan pertama dalam beberapa hari dari orang kuat Libya itu, yang terguling.

"Berapa kali rombongan yang membawa penyelundup, pedagang gelap, dan orang melintasi perbatasan setiap dari dari Sudan, Chad, Mali dan Ajlazair," kata Qaddafi. "Sepertinya itu adalah untuk pertama kali satu rombongan bergerak menuju Niger."

"Mereka ingin membuat lemah moral kita," kata Qaddafi, saat menyambut anggota sukunya. "Jangan buang-buang waktu atas musuh yang tercela dan lemah ini."

Qaddafi juga mengatakan NATO "akan dikalahkan" sebab "kemampuan logistiknya takkan memungkinkannya" terus melancarkan campur-tangan militer. "Kami siap di Tripoli dan tempat lain untuk meningkatkan serangan terhadap tikus, tentara bayaran, (mereka) adalah anjing," katanya.

Sejak kompleksnya di ibu kota Libya, Tripoli, direbut gerilyawan pada 23 Agustus, Qaddafi telah menyampaikan beberapa seruan bagi perlawanan dalam rekaman yang diudarakan oleh Arrai, yang dikelola oleh mantan anggota parlemen Sunni Irak yang berpusat di Damaskus, Mishan al-Juburi.

Al-Juburi telah menjadi satu-satunya orang yang telah bisa mengontak Qaddafi sejak ia bersembunyi setelah pasukan Dewan Peralihan Nasional (NTC) menguasai Tripoli. "Ketika saya perlu berbicara dengan dia, saya mengirimi dia pesan, atau ia mengontak saya saat ia ingin mengirim pesan," kata al-Juburi kepada AFP melalui telepon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement