REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wali kota Michael R Bloomberg mengumumkan rencana kota New York City untuk memperingati sepuluh tahun serangan 9/11. Upacara akan berlangsung di dekat lokasi World Trade Centre pada hari Minggu, 11 September 2011.
Presiden Barack Obama dan mantan presiden George W Bush akan berpatisipasi dalam upacara peringatan di Ground Zero. Ini pertama kali bagi keduanya mengikuti upacara tersebut. Masing-masing akan membacakan puisi atau kutipan, bukan pidato.
Anggota keluarga dari para korban 9/11 juga ambil bagian. Mereka akan membacakan nama-nama orang yang meninggal di Ground Zero selama serangan berlangsung.
Tidak ketinggalan, pembacaan nama korban yang celaka di Pentagon dan kecelakaan pesawat Pennsylvania. Detik-detik ketika pesawat menghantam menara akan diwarnai dengan keheningan sesaat.
Hanya anggota keluarga korban yang dapat berpartisipasi dalam acara 9/11. Mereka dapat mengakses 9/11 untuk melihat nama anggota keluarga mereka yang tertera di dinding monumen.
Sementara itu, ancaman terorisme juga sedang merongrong para pejabat kontraterorisme Amerika. Pihak berwenang menemukan informasi kemungkinan ancaman tersebut fokus pada Washington atau New York.
Sebagai langkah antisipasi, Bloomberg menghimbau peningkatan keamanan di Amerika, khususnya New York. Warga New York diminta beraktifitas seperti biasa.
Kepala Biro Penyelidik Federal Divisi New York,Jan Fedarcyk mengindikasi bahwa kelompok-kelompok tertentu seperti Al-Qaeda mempunyai kepentingan pada tanggal-tanggal tersebut. Meski demikian, ia menolak menyebutkan kelompok tertentu di balik ancaman ini.
Di Washington, Wali kota Vincet Gray menyatakan bahwa pihak berwenang telah mengambil tindak pencegahan. Bloomberg dan Gray menyatakan ancaman ini tidak akan mengganggu upacara peringatan 9/11.