REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS – Konvoi bantuan kemanusiaan Tunisia "Karama", Sabtu (10/9) sore, meninggalkan Bandara Tunisia, Carthage, menuju Bandara Kairo, ibukota Mesir.
Sumber resmi Tunisia melaporkan bahwa konvoi yang sarat dengan obat-obatan dan persediaan medis yang tidak tersedia di Jalur Gaza itu, akan bertolak Senin (12/9) besok, dari Kairo ke Gaza melalui gerbang perbatasan Rafah.
Prosesi pemberangkatan konvoi yang terdiri dari lima pemuda dan dua pakar hukum dan HAM ini, dihadiri banyak warga, terutama para pemuda. Mereka melepas keberangkatan konvoi bantuan kemanusiaan ke Gaza tersebut dengan mengibarkan bendera Tunisia dan bendera Palestina, seraya meneriakkan serangkaian slogan mengutuk penjajahan Zionis Israel. Mereka juga mengecam praktek-praktek kekejaman Zionis terhadap rakyat Palestina dan blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza selama bertahun-tahun.
Juru Bicara Konvoi Karama, Sabrine Oraibi, menyatakan perlunya gerakan positif untuk memberikan bantuan nyata dan konkret bagi rakyat Palestina dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri. "Semua kemungkinan masih tersedia. Keadaan dan perkembangan yang dialami oleh negara-negara Arab harus berdampak positif pada masalah Palestina," kata Oraibi.
Di sisi lain, Oraibi mengungkapkan rasa tanggung jawab mendalam mereka yang mengirimkan amanah kepada yang berhak melalui konvoi ini. "Inilah wujud impian semua orang muda dan rakyat Tunisia untuk mengunjungi Jalur Gaza," tandasnya.