REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah menginginkan kehidupan masyarakat di Ambon penuh dengan kebhinekaan. Setiap elemen masyarakat membaur satu sama lainnya sehingga tidak terjadi percpecahan. "Yang lebih bagus ya nanti membaur,"ujar Menko Polhukam Djoko Suyanto, di Istana Merdeka, Senin (12/9).
Namun untuk saat ini, lanjut Djoko, karena suasanya tengah 'hangat' lebih baik tidak bertemu dulu supaya tidak kembali terjadi konflik. "Sementara karena suasanya hangat ya jangan ketemu dulu, supaya jangan berantem," kata Djoko.
Kasus ini, menurut Djoko, merupakan persoalan kecelakaan murni. Kebetulan korban meninggal ditempat kelompok lain sehingga menimbulkan isu-isu yang tidak sedap. Baik melalui sms atau media jejaring sosial lainnya. Hal inilah kemudian yang sulit dicegah oleh aparat.
Seharusnya, kata Djoko, masyarakat memiliki daya tangkal. Sehingga tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak tertentu. "Apa bener diajak untuk bakar-bakar toko, apa iya mau diajak ngeroyok si A, si B. Hal itu yang saya sampaikan kepada gubernur dan tokoh-tokoh masyarakat. Tolong sampaikan kepada masyarakat, jangan terlalu mudah diajak atau diprovokasi,"paparnya.