REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Amerika Serikat ingin tindakan kuat PBB terhadap Suriah dan akan mendorong Dewan Keamanan untuk mengeluarkan resolusi yang memiliki sanksi "bergigi," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri Senin.
"Kami percaya bahwa sudah waktunya bagi Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan lebih kuat. Kami terus berkonsultasi di New York. Kami ingin resolusi dengan sanksi yang bergigi," kata juru bicara Victoria Nuland kepada wartawan.
Rusia, anggota tetap yng berhak veto Dewan Keamanan, telah menentang upaya pemerintah Barat untuk mendorong melalui resolusi langsung untuk menargetkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang rezimnya telah melancarkan tindakan keras mematikan selama enam bulan terhadap para demonstran.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan Senin, akan menjadi kesalahan jika menempatkan lebih banyak tekanan pada Damaskus. Dia juga mengatakan tindakan hukum harus diterapkan sama untuk kedua pihak karena pihak oposisi masih terus menolak seruan Assad terlibat dalam pembicaraan langsung.
Ketika diminta menanggapi komentar Medvedev, Nuland mengatakan Amerika Serikat "sangat tidak setuju." "Jadi kita akan tetap bekerja mengenai hal iru," kata Nuland.
"Kami sedang berbicara secara pribadi dan secara terbuka kepada semua anggota Dewan Keamanan PBB Anggota melihat kekerasan pada pertumpahan darah dan kekerasan di Suriah dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan dengan kami," tambahnya.
Kementerian luar negeri Prancis, Senin, mengatakan PBB gagal untuk mengambil posisi yang jelas pada penindasan demonstrasi berdarah di Suriah adalah "sebuah skandal."
Rusia, bersama dengan China, juga memboikot pertemuan Dewan sanksi terhadap Damaskus.
Dengan Moskow mengedarkan satu rancangan alternatif resolusi yang menyerukan bahwa Assad agar melaksanakan reformasi, tetapi tidak mundur.