REPUBLIKA.CO.ID,BUJUMBURA--Beberapa penyerang yang bersenjata menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai sebanyak 20 orang lagi, ketika mereka menyerbu satu bar di Burundi dan melepaskan tembakan ke pengunjung, kata seorang pejabat regional Senin (18/9).
"Jumlah korban jiwa masih belum jelas, tapi menurut laporan pertama yang saya terima, ada antara 24 dan 30 orang yang tewas dan sebanyak 20 lagi cedera, sebagian berada dalam keadaan kritis," kata administrator wilayah tempat serangan terjadi pada Ahad malam, Vianney Mutabazi.
Para penyerang menyerbu satu bar di daerah Gatumba, sekitar 13 kilometer di sebelah barat ibu kota negeri itu, Bujumbura, yang berada di satu kubu mantan pemberontak Pasukan Pembebasan Nasional (FNL), demikian laporan AFP, Senin. Pemimpin kelompok tersebut, Agathon Rwasa, telah dituduh berada di belakang serangkaian serangan baru-baru ini.
Mutabazi menyatakan sebanyak 16 orang tewas di tempat kejadian dan beberapa orang lagi tewas akibat luka mereka sewaktu mereka dibawa ke rumah sakit. Beberapa saksi mata mengatakan serangan itu berlangsung selama 20 menit, sebelum para penyerang tersebut melarikan diri.
"Mereka yang menyerang kami bukan cuma bandit. Mereka adalah petempur, pemberontak. Saya bersumpah sebab saya melihat mereka," kata seorang korban yang cedera dan tak mau disebutkan jatidirinya.
"Puluhan orang, sebagian mengenakan seragam (militer) dengan bersenjatakan (senapan serang) Kalashnikov dan granat memasuki bar 'Chez les Amis'. Mereka memerintahkan semua orang agar menelungkup di lantai dan mereka mulai melepaskan tembakan," kata seorang penyintas yang kehilangan dua saudara kandung serta seorang teman.