REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Polemik yang melanda sejumlah pemain timnas dan pelatih Wim Rijsbergen coba ditengahi oleh PSSI. Menurut Ketua Satgas Tmnas PSSI, Benhart Limbong, Wim Rijsbergen harus berlaku lebih sopan di Indonesia. Ini mengingat kultur ketimuran yang berbeda dengan di Eropa.
"Perkara misalnya Mr Wim, tentu saja saya juga memahami. Saya sudah kasih tahu beliau, yang sopan di sini. Indonesia kulturnya beda," ungkapnya.
Walau begitu, Limbong mengaku apa yang dilakukan Rijsbergen bukan suatu kesalahan dalam dunia sepak bola. Dia pun merujuk pengalamannya saat menempuh pendidikan militer.
"Kepala saya saja dulu dipentok. Tapi, itu demi kita,'' katanya. ''Kalau kita dianalogikan negatif semua, semua juga ngga bener. Tapi kalau kita berpikir positif, itu untuk memicu prestasi pasti kita jaya.''
Dia pun merasa apa pun yang dilakukan Rijsbergen bukan menunjukkan wujud pelecehan atau keinginan untuk menjatuhkan pemain. Sebaliknya Rijsbergen dinilai ingin membangkitkan para pemain setelah kalah di dua laga kualifikasi. “Mungkin saja ini yang kurang dipahami sehingga terjadi salah paham,” pungkasnya.