Selasa 20 Sep 2011 18:57 WIB

BI: Tenang, Pelemahan Rupiah Hanya Sementara Kok

Rep: Ichsan Emrald Alamsy/ Red: Djibril Muhammad
Rupiah (Ilustrasi)
Rupiah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) meyakini bahwa pelemahan nilai tukar rupiah bersifat sementara atau temporer. BI pun juga meyakini pelemahan yang terjadi saat ini akibat dari faktor eksternal, yaitu permasalahan krisis utang di Eropa.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Ardhayadi Mitroadmodjo, secara teknis ia meyakini bahwa pelemahan yang terjadi saat ini hanya temporer. Hal ini berdasarkan fundamental ekonomi Indonesia yang masih amat baik, yaitu peningkatan perekonomian hingga 6,6 persen dan inflasi diangka lima yang masih terkendali.

Selain itu juga, ia mempertimbangkan proses penyembuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Bahkan menurutnya salah satu institusi keuangan memproyeksi nilai tukar rupiah akhir tahun ini ke arah menguat, yakni ke level  Rp 8.500.

"Sore ini ditutup di angka Rp 8.920," tuturnya ketika dihubungi Republika, Selasa (20/9).

Sedangkan faktor penyebab pelemahan ini ia meyakini karena ada pelemahan di Eropa akibat bank-bank di Eropa sulit mendapatkan pasokan dolar. Selain itu juga sentimen negatif Pemerintah Yunani untuk mampu melakukan pembayaran obligasi Pemerintah dan masalah program pengetatan anggaran negaranya.

Pendapat ini diperkuat pernyataan Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, yang menyatakan bahwa Indonesia mampu meredam gejolak rupiah. Karena cadangan devisa Indonesia masih amat kuat. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement