Rabu 28 Sep 2011 18:33 WIB

Semen Gresik Pertimbangkan Akuisisi Batubara Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengaku sedang melakukan kajian terhadap akuisisi sebuah tambang batubara yang berlokasi di Provinsi Riau.

Direktur Pengembangan Usaha perseroan, Erizal Bakar usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu mengatakan, studi terhadap tambang masih terus dilakukan.

"Di tambang ini diperkirakan memiliki cadangan terduga batubara sebanyak 16 juta ton dengan kandungan kalori sebesar 4.800-5.500 cal. Kami ingin menjadi mayoritas di tambang ini," ujarnya.

Ia mengatakan, aksi korporasi itu sesuai dengan rencana jangka menengah dan panjang perseroan untuk meningkatkan kapasitas terpasang produksi semen.

Ia menambahkan, rencana akuisisi tambang batubara juga merupakan strategi perseroan untuk mengamankan kebutuhan energi di pabrik-pabrik semen perseroan yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

"Tambang di Riau untuk memenuhi batubara di pabrik Semen Padang, diharapkan akan dapat diakuisisi pada semester pertama tahun depan," ujarnya.

Selain itu, ia mengemukakan, perseroan juga tengah menjajaki kerjasama operasi pertambangan batubara di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Menurutnya, tambang di Kalsel itu terdapat cadangan batubara sebanyak juta delapan ton dengan kandungan kalori 5.800-6.100.

"Tambang yang ada di Kalsel hanya kerjasama produksi, porsinya belum diketahui. Nanti akan produksi satu juta ton per tahun untuk kebutuhan pabrik Tonasa," katanya.

Meski demikian, ia belum dapat memberikan informasi lebih detil terkait biaya akuisisi dan kerjasama itu. Namun, secara total, grup Semen Gresik butuh empat juta ton batubara per tahun. Semen Padang butuh satu juta ton, Semen Gresik dua juta ton, dan Tonasa sebanyak satu juta ton.

Sementara dalam RUPS Luar Biasa, Semen Gresik tidak mencapai kuorum. Rapat yang mengagendakan perubahan susunan direksi perseroan akan dilaksanakan kembali mengikuti prosedur yang ada di dalam Anggaran Dasar SMGR.

"Nanti akan kami umumkan pemanggilan RUPS kedua dengan agenda yang sama," ujar Direktur Utama SMGR, Dwi Soetjipto menambahkan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement